1. Pesawaran Gandeng IIB Darmajaya guna Tingkatkan Potensi Pariwisata
– Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, M.B.A., M.Sc. diwakili Wakil Rektor I, Dr. RZ. Abdul Aziz, ST., MT melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bupati Pesawaran H. Dendi Ramadhona, S.T. pada talkshow pariwisata di Aula Gedung H. Alfian Husin IIB Darmajaya, Selasa (18/12).
Kerja sama dilakukan di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) aparatur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran, pengembangan teknologi informasi, serta penelitian dan pengabdian masyarakat di Kabupaten Pesawaran.
Setelah penandatangan MoU, Bupati Kabupaten Pesawaran H. Dendi Ramadhona, ST menjadi narasumber pada kegiatan talkshow pariwisata yang mengusung tema Pengembangan E-Tourism Sebagai Strategi Promosi Zaman Now.
“Pengembangan E-Tourism menjadi salah satu rencana pengembangan kepariwisataan yang dilakukan Kabupaten Pesawaran. Di era digital saat ini, E-Tourism menjadi media promosi yang dapat diakses secara luas, mempermudah wisatawan menjelajahi pesona pariwisata Pesawaran melalui aplikasi smartphone-nya,” ujar H. Dendi Ramadhona, ST.
Bupati Pesawaran ini melanjutkan, pihaknya juga melakukan pengembangan community based tourism. Yaitu sebuah konsep pengembangan pariwisata melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Sehingga masyarakat sekitar ikut berkontribusi memajukan pariwisata daerahnya, dan memperoleh kesejahteraan.
Kegiatan yang dimoderatori Ketua Yayasan Alfian Husin Dr. Andi Desfiandi, SE., MA ini diikuti ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Manajemen IIB Darmajaya, peserta perwakilan dari pemerintah daerah, pelaku pariwisata, para akademisi, dan masyarakat umum.
Talkshow pariwisata semakin meriah saat Bupati Pesawaran H. Dendi Ramadhona, S.T. memberi games “Seberapa Gregetnya Pesawaran”. Salah satu mahasiswa Darmajaya menjadi pemenang dan memperoleh hadiah Rp500 ribu.
Talkshow pariwisata itumenghadirkan narasumber lain, Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia Lampung Friandi Indrawan, BBA, serta Akademisi IIB Darmajaya Prof. H. Zulkarnain Lubis, MS., PhD.
Wakil Rektor IV IIB Darmajaya Prof. H. Zulkarnain Lubis, MS., PhD menjelaskan tentang upaya pengembangan pariwisata Lampung. Menurutnya, pariwisata harus mampu memberi citra positif dalam memunculkan image kepariwisataan Lampung, dan penting melakukan positioning pariwisata Lampung.
Sementara itu, Ketua Yayasan Alfian Husin Dr. Andi Desfiandi, SE., MA pada sambutannya mengatakan, pariwisata seharunya tidak hanya menjual keindahan alam. Tapi, bagaimana pemerintah daerah mampu mengemas pariwisata berbasis kreatif dan konservasi.
“Wisata tidak hanya keindahan alam, karena kearifan lokal, budaya, kuliner, pendidikan juga bagian dari pariwisata. Sehingga penting bagaimana mengemas potensi-potensi tersebut secara menarik. Selain itu, konservasi juga harus dilakukan untuk menjaga kelestarian alam. Supaya masyarakat bisa mendapat manfaat dari alam, tanpa merusak keindahan alam yang telah diberikan Allah,” tandasnya.
2. Jajaki Kerja Sama, IIB Darmajaya-UML Audiensi dengan Nanang Ermanto
– Pimpinan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya beraudiensi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Kamis, 11/7/2019. Selain bersilaturahmi, kedatangan pihak IIB Darmajaya dalam rangka menjalin kerja sama tridarma perguruan tinggi.
“Jadi, kami ingin IIB Darmajaya punya peran lebih untuk masyarakat Lampung, khususnya masyarakat Lampung Selatan, melalui tridarma perguruan tinggi,” kata Wakil Rektor IIB Darmajaya Abdul Aziz melalui rilis dari Diskominfo Lampung Selatan.
Abdul berharap, ada tindak lanjut dari pertemuan tersebut. Misal, menjalin nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan dengan IIB Darmajaya.
“Kami punya SDM (sumber daya manusia), ada beberapa pakar. Maka, kami ingin pakar ini bisa membantu Lampung Selatan, baik itu melaui kajian atau masukan untuk kemajuan Kabupaten Lampung Selatan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Nanang menyambut baik maksud dan tujuan IIB Darmajaya. Saat ini, pihaknya terus berupaya meningkatkan diri, baik pendidikan maupun bidang lainnya. Pemkab Lampung Selatan juga berkomitmen untuk membangun SDM, mengingat sumber daya alam yang dimiliki Lampung Selatan sebagai pintu gerbang Jawa-Sumatra.
“Intinya kami welcome, karena pembangunan itu bukan hanya infrastruktur, tetapi juga perlu membangun SDM. Kami juga sampaikan terima kasih karena sudah mendapatkan wawasan dan masukan. Nanti tinggal kami atur langkah-langkah selanjutnya,” kata dia.
Pada hari yang sama, Nanang juga menerima kunjungan Rektor Universitas Muhammadiyah Lampung (UML) H Dalman. Sama dengan IIB Darmajaya, kedatangan Dalman beserta rombongan dalam rangka menjajaki kerja sama dengan Pemkab Lampung Selatan. Sebagai perguruan tinggi yang berkpirah di dunia pendidikan, sudah seharusnya UML bersinergi dengan pemerintah daerah di Provinsi Lampung.
“Maksud kedatangan kami ke sini untuk silaturahim. Katanya, kalau tidak kenal itu, maka tak sayang. Tentunya kami ingin lebih dekat dengan menjalin kerja sama dengan Pemkab Lampung Selatan, itu harapannya,” ujar Dalman.(*)
3. IIB Darmajaya kerjasama dengan pemkot metro
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Institut Informatika dan Bisnis (Informatics and Business Institute/IBI) Darmajaya terus meningkatkan kerja sama dengan stakeholders terkait, seperti instansi pemerintahan dan swasta, di Bandarlampung, Senin (20/5), telah menandatangani nota kesepahaman dengan Pemerintah Kota Metro.
Kerja sama itu berkaitan dengan peningkatan kualifikasi sumber daya manusia aparatur dan pemberian beasiswa pendidikan.
Rektor IBI Darmajaya Dr. Andi Desfiandi, S.E.,M.A., menuturkan bahwa pihaknya sangat menyambut baik kerja sama yang terjalin antara IBI Darmajaya dan Pemkot Metro.
"Kami menyepakati kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualifikasi sumber daya manusia serta pemberian beasiswa pendidikan kepada pegawai Pemkot Metro yang menempuh pendidikan di IBI Darmajaya pada program studi strata satu maupun program strata dua," kata Andi.
Selain itu, kerja sama dalam bidang pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh IBI Darmajaya dengan melibatkan Pemkot Metro sebagai partner atau target pengabdian masyarakat.
Adapun perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun.
Wali Kota Metro Lukman Hakim yang diwakilkan kepada Wakil Wali Kota Metro Saleh Chandra P. mengatakan bahwa kerja sama dengan IBI Darmajaya juga meliputi penyelenggaraan pelatihan atau workshop yang dilaksanakan oleh Pemkot Metro yang melibatkan IBI Darmajaya sebagai narasumber atau peneliti/peneliti pendamping.
Sesuai dengan visi Kota Metro untuk mewujudkan sebagai kota pendidikan yang unggul dan masyarakatnya yang sejahtera, pihaknya menyatakan bangga dapat bekerja sama dengan IBI Darmajaya sehingga dapat memiliki sumber daya manusia dengan mutu pendidikan yang berkualitas.
"Semoga kerja sama yang terjalin dapat sama-sama bermanfaat dan berkelanjutan pada masa mendatang," ujarnya.
Dalam penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) tersebut, turut hadir Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan pada Sekretariat Daerah Kota Metro Megawati Karim, Asisten Bidang Administrasi Umum pada Sekdakot Metro Pramono, Kepala Badan Kepegawaian Daerah A.B.P. Herjuno beserta jajaran pejabat Pemkot Metro.
Sementara itu, dari jajaran pimpinan IBI Darmajaya yang hadir, antara lain, Wakil Rektor I Envermy Vem, M.Sc., Direktur Pascasarjana Prof.Dr. Bambang Sumitro, M.S., Kepala Program Studi Magister Teknik Informatika Nisar Zaidal, S.Kom.,M.T.
Hadir pula Kabiro Humas Pemasaran Kerja sama dan International Office Rahmalia Syahputri, S.Kom.,M.Eng.Sc., Kepala Pusat Penjamin Mutu (QAC) Abdi Darmawan, S.T., M.T.I., dosen pascasarjana M. Said Hasibuan, M.Kom beserta sejumlah karyawan IBI Darmajaya.
4. Kerjasama dengan ISEI Lampung, IIB Darmajaya Gelar Kuliah Umum Peran Mahasiswa Hadapi Industri 4.0
– Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Kuliah Umum dan Penandatanganan MoU “Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Industri 4.0 untuk meningkatkan Ekonomi Indonesia” di Aula Alfian Husin lantai III, Jumat, 3 Mei 2019.
Kuliah umum menghadirkan tiga pembicara yakni Ketua ISEI Lampung Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A,, Ketua IMA Heri Andrian, dan Executive Trainer IDX Lampung Fahmi Alkahfi. Sebelum kuliah umum dilaksanakannya penandatanganan MoU antara IIB Darmajaya dengan ISEI Lampung tentang Peningkatan Kerjasama Kualitas Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Sumber Daya Manusia serta Informasi dan Teknologi yang dilakukan oleh Rektor IIB Darmajaya Ir. Firmansyah Y Alfian, M.B.A., M.Sc dan Ketya ISEI Lampung Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A.
Rektor dalam sambutannya mengatakan arus globalisasi sudah tidak terbendung masuk ke Indonesia. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era Revolusi Industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptive innovation.
“Menghadapi tantangan tersebut, pengajaran di perguruan tinggi pun dituntut untuk berubah, termasuk dalam menghasilkan output yang berkualitas bagi generasi masa depan. Sehingga pada era Revolusi Industri 4.0, masa depan bangsa Indonesia bertumpu kepada anak muda penerus bangsa,” kata dia.
Firman –biasa disapa –menerangkan bahwa kreativitas dan inovasi dari anak muda akan melahirkan berbagai sumber ekonomi baru yang akan menjadi motor penggerak ekonomi bangsa di era Revolusi Industri 4.0. yang mana “Unicorn” Startup di Indonesia didominasi oleh hasil pemikiran anak muda. “Sehingga, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia hendaknya dapat memaksimalkan potensi sumber daya manusia yang ada, yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian Indonesia,” tuturnya.
Berdasarkan evaluasi awal tentang kesiapan negara dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, Indonesia diperkirakan sebagai negara dengan potensi tinggi. “Meski masih di bawah Singapura, di tingkat Asia Tenggara posisi Indonesia cukup diperhitungkan. Menurut global competitiveness index, Indonesia masih di bawah Malaysia, Singapura dan Thailand. Beberapa penyebab Indonesia masih kalah ini karena lemahnya higher education and training, science and technology readiness, dan innovation and business sophistication. Inilah yang perlu diperbaiki supaya daya saing kita tidak rendah,” bebernya.
Sehubungan dengan hal tersebut, lanjut Firman, ISEI sebagai wadah berkumpulnya pakar-pakar ekonomi dengan berbagai lika liku pengalaman, diharapkan dapat melakukan pendekatan kepada Mahasiswa di Perguruan Tinggi untuk memotivasi mahasiswa agar men-challange untuk bisa menghadapi Revolusi Industry 4.0.
“Tujuan kegiatan kita hari ini, guna mengembangkan keilmuan mahasiswa untuk mempersiapkan generasi dalam menyambut era Teknologi Industri 4.0. Selain itu, memberikan informasi mengenai potensi bidang-bidang bisnis di masa mendatang secara umum untuk industri 4.0,” imbuhnya.
Rektor berharap agar output dari kegiatan ini dapat menjadikan mahasiswa mendapatkan pemahaman dan gambaran Revolusi Industri 4.0 dan paham tentang potensi di bidang bisnis untuk Industri 4.0.
“Ikutilah kuliah ini dengan baik dan serius agar kalian mendapatkan bekal dari ahli yang menjadi pemateri. Belajar dari pengalaman orang lain. Semoga para peserta kuliah umum dapat segera mengimplementasikan apa yang didapat pada hari ini guna meningkatkan kemandirian bangsa dan memajukan perekonomian Negara,” terangnya.
“Ikutilah kuliah ini dengan baik dan serius agar kalian mendapatkan bekal dari ahli yang menjadi pemateri. Belajar dari pengalaman orang lain. Semoga para peserta kuliah umum dapat segera mengimplementasikan apa yang didapat pada hari ini guna meningkatkan kemandirian bangsa dan memajukan perekonomian Negara,” terangnya.
Salah satu pembicara, Ayi Ahadiat mengatakan bahwa terdapat delapan pilar yang menjadi perubahan dan perkembangan dalam revolusi industri 4.0 yakni fitur AID (artificial intelegent Development), Additive Manufacture, internet of things, Big Data, Advanced Simulation, Autonomous, Universal Integration, and Cyber Security. “Delapan pilar merupakan sebagai optimalisasi manfaat revolusi industri 4.0. Kenapa ini penting? Karena bagian dari perkembangan teknologi yang pesat dan tak tertahankan,” ucapnya.
Dalam pendidikan tinggi terdapat empat pilar, lanjut dia, diantaranya middle income economy trap, improving competitiveness indeks, dan fullfilling people. “Sehingga mahasiswa akan menjadi siap dalam menghadapi revolusi 4.0 dengan menggerakkan ekonomi digital,” tuturnya.
Pembicara lainnya, Heri Andrian menerangkan bahwa peran manusia telah dikurangi dengan automatisasi. “Kalau di Astra mencari teller sekarang sudah mulai sulit karena menggunakan mesin. Ini juga merupakan implementasi revolusi industri 4.0,” terangnya.
Executive Trainer IDX Lampung, Fahmi Alkahfi menuturkan dalam revolusi industri sendi-sendi ekonomi juga berubah dari yang konvensional atau manual menjadi digital. “Orang akan lebih panik ketika handphonenya tertinggal. Mahasiswa juga harus menguasai segala aspek dan tidak gagap jadi jangan sampai ekonomi juga dikuasai oleh negara lain. Mulailah untuk investasi untuk menjadi pemilik perusahaan dengan menabung saham,” ungkapnya.
Era revolusi industri 4.0, lanjut dia, tidak perlu menjadikan manusia untuk pergi ke bank lagi dalam menabung. “Untuk membeli saham juga hanya dengan memanfaatkan handphone yang terkoneksi jaringan internet. Jadilah pemilik perusahaan negeri ini dalam membantu perekonomian bangsa,” pungkasnya.(rl)